Resensi Film
Habibie & Ainun
BIODATA
A. Pemain Film:
- Reza Rahardian - Habibie
- Bunga Citra Lestari - Ainun Habibie
- Tio Pakusadewo - H. M Soeharto
- Ratna Riantiarno - R.A. Tuti Marini
Puspowardojo (Ibu Habibie)
- Mike Lucock
- Ilham Akbar Habibie
- Christoffer Nelwan - Ilham Akbar Habibie kecil
- Vita Mariana
- Esa Sigit
- Habibie muda
- Marsha Natika - Ainun muda
- Bayu Oktara
- Fanny Habibie
B. Sutradara:
Faozan
Rizal
SINOPSIS
Ini adalah kisah tentang apa yang terjadi bila kamu
menemukan belahan hatimu. Kisah tentang cinta pertama dan cinta terakhir. Kisah
tentang Presiden ketiga Indonesia dan ibu negara. Kisah tentang Habibie dan
Ainun.
Rudy Habibie seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya
mimpi besar: berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk
menyatukan Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang
dengan jalur karir terbuka lebar untuknya.
Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung.
Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula. Tapi Ainun,
dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah
dan terbang ke Jerman.
Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu.
Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju
Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kekuasaan
saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.
Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata
untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih
dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai
batas. Kemudian pada satu titik, dua belahan jiwa ini tersadar; Apakah cinta
mereka akan bisa terus abadi?
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan:
Secara
umum, "Habibie & Ainun" besutan sutradara Faozan Rizal serta
dibintangi Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari berhasil mengaduk emosi
penonton, khususnya menjelang bagian akhir film. Aransemen musiknya juga
memperkuat atmosfer film. Penggunaan footage rekaman asli di beberapa
bagian film seolah mengingatkan kembali sejarah kita sebagai bangsa Indonesia
dan betapa Habibie menjadi bagian dari sejarah Indonesia.
HABIBIE & AINUN mengisahkan perjalanan pak Habibie
ketika dirinya masih kecil hingga bertemu dengan cinta sejatinya, mendiang ibu
Hasri Ainun. Selain perjalanan cinta mereka, kita juga akan dihadapkan pada
intrik politik dan cikal bakal mimpi dari pemilik nama lengkap Bacharuddin
Jusuf Habibie ini.
Sangat riskan sebenarnya mengadaptasi sebuah kisah nyata.
Terlebih jika setting-nya berada di masa lampau. Namun Faozan Rizal sebagai
sutradara dan tim kreatif berhasil menggambarkan nuansa jaman dulu dengan
begitu apik dan detail dari segi kostum hingga properti.
Tak lupa setting Jerman meski penempatannya digunakan
seperlunya. Serta munculnya footage penerbangan perdana N-250 Gatot Kaca yang
dihadiri pak Soaharto dan ibu Tien, hingga tragedi Mei 1998 yang membuat film
ini semakin believable.
Dalam urusan akting, dua jempol diberikan untuk Reza
Rahadian yang benar-benar total. Lewat film ini, Reza berhasil buktikan
kapasitasnya. Dia mampu bertindak sebagaimana sosok Habibie asli, dari gestur
hingga cara berbicara.
Kekurangan:
Bunga Citra Lestari yang diplot sebagai Ainun terlihat
kurang kuat untuk mengimbangi Reza. Meski begitu, akting wanita yang debut
layar lebar lewat CINTA PERTAMA ini tak bisa dibilang buruk. Karena di beberapa
bagian Bunga mampu tampil menawan.
Untuk urusan naskah sebenarnya cukup bernas, pun dengan
dialog yang dipakai. Ginatri S Noer dan partner, Ifan Adriansyah Ismail, cukup
ulet memaparkan guratan kisah pak Habibie walau di beberapa bagian terasa
dragging dan tak fokus.
Saya sedikit kecewa dengan penampilan Habibie dan Ainun yang
tetap awet muda meski pernikahan mereka sudah berjalan hampir setengah abad
lamanya (yang menurut hitungan sederhana saya berarti usia mereka sudah ada di
kisaran 68 tahun). Sulit rasanya membayangkan manusia berusia 70 tahun dengan
fisik layaknya 40 tahun. Entahlah, ini mungkin hanya karena Habibie
adalah tokoh yang sudah dikenal luas oleh masyarakat sehingga penonton
mengharapkan adanya kemiripan fisik antara Habibie versi film dengan Habibie
yang sebenarnya. Tio Pakusadewo yang hadir sekilas memerankan sosok pak
Harto juga kurang pas gesture-nya, menurut saya hanya rambut belakangnya saja
yang mirip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar