STP (Sosial Technographics Profile) adalah
pengelompokkan konsumen berdasarkan aktivitas di media sosial. Tingkat
aktifitas tiap kelompok diurutkan seperti anak tangga mulai kelompok paling
tinggi sampai rendah. Tujuh konsumen tersebut antara lain :
1. CREATORS
adalah mereka yang yang aktif menciptakan konten untuk dipublikasi dan
didistribusi online secara bebas. Mereka menulis artikel di blog, mengelola
website, meng-upload video/audio/musik. Konten itu dibuat dan di posting
di social media.
2. CONVERSATIONALISTS adalah mereka yang banyak terlibat dan memulai perbincangan di social network. Tipe konsumen ini rajin mengupdate status facebook, twitter dan social media lainnya. Mereka juga senang berbalas komentar dengan pengguna social network lain.
3. CRITICS adalah mereka yang senang mengkritisi berbagai hal yang mereka lihat di media sosial. Misalnya dengan memberikan penilaian/me-rate produk atau jasa perusahaan tertentu, membuat komentar di blog orang lain, aktif di forum online, dan turut mengedit artikel di Wiki.
4. COLLECTOR adalah mereka yang senang menjadi orang yang lebih dahulu tahu mengenai berita terbaru. Mereka senang mengumpulkan informasi/berita dan mengelompokkannya. Mereka sering menggunakan RSS Feed untuk mempercepat waktu akses. Mereka suka mengikuti voting di website dan senang mencantumkan tag foto atau informasi.
5. JOINERS mirip dengan Conversationalists tapi berbeda. Joiners tidak seaktif Conversationalists. Joiners membuat akun di media sosial sebatas menjaga hubungan dengan teman, kenalan, dan keluarga. Mereka memiliki akun fb/twitter, namun jarang sekali meng-update status maupun berbalas komentar namun mereka suka “berjalan-jalan” berbagai situs jejaring sosial.
2. CONVERSATIONALISTS adalah mereka yang banyak terlibat dan memulai perbincangan di social network. Tipe konsumen ini rajin mengupdate status facebook, twitter dan social media lainnya. Mereka juga senang berbalas komentar dengan pengguna social network lain.
3. CRITICS adalah mereka yang senang mengkritisi berbagai hal yang mereka lihat di media sosial. Misalnya dengan memberikan penilaian/me-rate produk atau jasa perusahaan tertentu, membuat komentar di blog orang lain, aktif di forum online, dan turut mengedit artikel di Wiki.
4. COLLECTOR adalah mereka yang senang menjadi orang yang lebih dahulu tahu mengenai berita terbaru. Mereka senang mengumpulkan informasi/berita dan mengelompokkannya. Mereka sering menggunakan RSS Feed untuk mempercepat waktu akses. Mereka suka mengikuti voting di website dan senang mencantumkan tag foto atau informasi.
5. JOINERS mirip dengan Conversationalists tapi berbeda. Joiners tidak seaktif Conversationalists. Joiners membuat akun di media sosial sebatas menjaga hubungan dengan teman, kenalan, dan keluarga. Mereka memiliki akun fb/twitter, namun jarang sekali meng-update status maupun berbalas komentar namun mereka suka “berjalan-jalan” berbagai situs jejaring sosial.
6. SPECTATORS
adalah konsumen yang aktif mengakses informasi di dunia maya. Mereka (hanya)
suka membaca blog, mendengarkan podcast, menonton video online yang di-upload
konsumen lain, membaca di forum online, memantau tweet/membaca komentar orang
lain, membaca review (film/lainnya) yang dibuat konsumen lain. Mereka adalah
penikmat informasi.
7. INACTIVE adalah konsumen yang tidak berpartisipasi samasekali dalam groundswell. Mereka menggunakan internet hanya untuk kegiatan sederhana seperti membuka email dan mencari informasi ringan. Mereka tak terlibat dalam kegiatan interaktif/sosial.
7. INACTIVE adalah konsumen yang tidak berpartisipasi samasekali dalam groundswell. Mereka menggunakan internet hanya untuk kegiatan sederhana seperti membuka email dan mencari informasi ringan. Mereka tak terlibat dalam kegiatan interaktif/sosial.
Berdasarkan penjelasan mengenai STP (Sosial Technographics Profile) diatas, saya merasa bahwa diri saya
termasauk pada tingkat yang kedua yaitu conversationalists.
Dalam penjelasan mengenai conversationalists
adalah mereka yang banyak terlibat dan memulai perbincangan di social network. Tipe komsumen ini rajin
mengupdate di sosial media yang
mereka miliki. Mereka juga senang berbalas komentar dengan pengguna sosial network lainnya.
Alasan saya memilih tingkat tersebut
karena saya memiliki sosial media lebih dari 7. Selain itu saya pun
cukup aktif falam penggunan sosial media yang
saya miliki.
Memiliki sosial media tidak
selalu berdampak negative selagi kita bisa menggunakannya dengan baik. Menurut
saya, dengan adanya media sosial kita dapat mengurangi kebosanan , dapat
memberikan wawasan lebih luas lagi dan dapat menjaga silaturahmi dengan
teman-teman lama yang sudah jarang berkomunikasi dan masih banyak manfaat lainnya
selagi kita bisa menggunakan hal tersebut secara positif. Untuk mendapatkan
kontak di media sosial lebih mudah dibandingkan dengan mencari no telepon
teman-teman lama yang sudah hilang hubungan sejak lama. Maka dari itu, di zaman
sekarang sosial media banyak di
gemari dari kalangan anak muda hingga kalangan dewasa.
Meskipun kita juga mengetahui, bahwa jika kita “terlalu”
sering menggunakan sosial media dalam
kehidupan sehari-hari maka kita akan merasa kecanduan. Kecanduan ini akan
menimbulkan hal yang membuat seseorang yang berada di dekat kita terasa jauh,
sedangkan yang jauh terasa dekat karena terhubung melalui social media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar